6 Agustus 2012

Konsep Negara Madinah

A.    Sistem Pemerintahan Madinah :

·        Mengamalkan pemerintahan demokrasi melalui konsep syura dan musyawarah.
·     Pemerintah tertinggi ialah Rasulullah (zaman nabi Muhammad s.a.w) dan Khalifah (pada zaman Khulafa’ ar Rasyidin).
·        Badan pemerintah tertinggi ialah majlis syura (ditubuhkan secara rasmi semasa zaman Umar al-Khattab).
·        Sistem perundangan dikuatkuasakan melalui penggubalan Sahifah Madinah.

B.     Bentuk Pentadbiran :
Majlis Syura
·       Terdiri dari pada semua umat Islam dan sahabat rasulullah.
·       Tidak ada tempoh persidangan tetapi mengikut kepentingan Negara dan situasi politik.
·       Semua rakyat bebas mengemukakan idea dan pandangan untuk kemajuan Negara (kecuali bidang agama).
·       Khalifah Umar al Khattab telah mengemaskinikan majlis syura dengan mewujudkan dua jenis majlis syura iaitu Majlis Syura Tertinggi dan Majlis Syura Am.


C.    Sumber Perundangan :
Piagam Madinah
·         Digubal pada satu dan dua Hijrah yang merupakan sumber perundangan di Madinah.
·         Perlembagaan bertulis yang pertama didunia juga dikenali Sahifah Madinah atau Perlembagaan Madinah.
·         Mengandungi 47 fasal berkaitan tanggungjawab orang Islam dan Yahudi.
·         Hukuman berdasarkan Al Quran iaitu hudud, qisas dan takzir.
·   Pada zaman Umar al Khattab, jabatan kehakiman dipisahkan dari jabatan-jabatan lain dan membentuk mahkamah kadi-kadi khas bagi menguruskan perbicaraan dan peraturan-peraturan kehakiman yang tertentu.

D.    Negara Madinah dan Konstitusi Madinah

Selama kurang lebih 13 tahun di Mekah, Nabi Muhammad dan umat Islam belum mempunyai kekuatan dan kesatuan politik yang menguasai suatu wilayah. Umat Islam menjadi satu komunitas yang bebas dan merdeka setelah pada tahun 622 M hijrah ke Madinah yang sebelumnya disebut Yatsrib. Jika di Mekah mereka sebelumnya merupakan umat lemah yang tertindas, maka di Madinah mereka mempunyai kedudukan yang baik, kuat, dan dapat berdiri sendiri.
Komunitas Islam itu terdiri dari para pengikut Nabi yang datang dari Mekah (Muhajirin) dan penduduk Madinah yang telah memeluk Islam serta yang telah mengundang Nabi ke Madinah (Anshar). Di antara penduduk Madinah terdapat juga komunitas lain, yaitu orang Yahudi dan sisa-sisa orang Arab yang belum memeluk Islam. Umat Islam di Madinah merupakan bagian dari masyarakat yang majemuk.
Tidak lama sesudah hijrah ke Madinah, Muhammad saw membuat suatu piagam politik untuk mengatur kehidupan bersama. Ia memandang perlu meletakkan aturan pokok tata kehidupan bersama di Madinah agar terbentuk kesatuan hidup di antara seluruh penduduknya. Dalam piagam itu dirumuskan prinsip-prinsip dan dasar-dasar tata kehidupan bermasyarakat, kelompok-kelompok sosial Madinah, jaminan hak, dan ketetapan kewajiban. Piagam Madinah itu juga mengandung prinsip kebebasan beragama, hubungan antar kelompok, kewajiban mempertahankan kesatuan hidup, dan sebagainya. Insiatif dan usaha Muhammad dalam mengorganisir dan mempersatukan pengikutnya dan golongan lain, menjadi suatu masyarakat yang teratur, berdiri sendiri, dan berdaulat yang akhirnya menjadi suatu negara di bawah pimpinan Nabi sendiri merupakan praktek siyasah, yakni proses dan tujuan untuk mencapai tujuan.
Masyarakat tersebut dibentuk berdasarkan perjanjian tertulis yang disebut shahîfah dan  kitâb. Perjanjian itu oleh kebanyakan penulis dan peneliti sejarah Islam serta para pakar politik Islam disebut sebagai konstitusi negara Islam pertama. Sebutan konsitusi oleh para ahli sejarah tersebut menjadikan piagam Madinah menarik untuk dibahas, karena di antara ketetapan di dalamnya tidak ada yang menyebut tentang bentuk pemerintahan, struktur kekuasaan, perangkat-perangkat pemerintahan sebagaimana lazimnya suatu konstitusi.
Dalam Piagam tersebut dirumuskan kebebasan beragama, hubungan antar kelompok, kewajiban mempertahankan kesatuan hidup dengan membangun tatanan hidup bersama yangmantap dan riil dengan mengikutsertakan semua golongan sekalipun berbeda ras, keturunan, golongan dan agama. Menurut Harun Nasution, Piagam Madinah tersebut mengandung aturan pokok tata kehidupan bersama di Madinah, agar terbentuk kesatuan hidup di antaraseluruh penghuninya. Kesatuan hidup ini dipimpin oleh Muhammad SAW sendiri. Kesepakatan contract social  inilah yang menjadi dokumen konstitusi bagi lahirnya negara yang berdaulat. Dengan demikian, di Madinah Nabi Muhammad bukan hanya mengemban tugas-tugas keagamaan sebagai Rasulullah, melainkan juga sebagai kepala Negara.
Sistem pemerintahan Negara Madinah secara keseluruhan dengan konstitusinyamenganut paham Desentralisasi. Masalah intern kelompok diselesaikan oleh kelompok masing-masing, kecuali menyangkut masalah yang berhubungan dengan kelompok lain. Masalahtersebut ditangani oleh Rasulullah. Munawir Syazali menyimpulkan prinsip dasar Piagam ini sebagai berikut:
1.      Semua pemeluk Islam, meskipun berasal dari banyak suku, tetapi merupakan satukomunitas.
2.      Hubungan antara anggota komunitas Islam dengan anggota komunitas yang laindidasarkan atas prinsip-prinsip.
3.      Bertentangga baik.
4.      Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.
5.      Membela mereka yang teraniaya.
6.      Saling menasehati.
7.      Menghormati kebebasan beragama.
Melihat keterangan-keterangan dari Munawir Syazali di atas, dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konsep Piagam Madinah, yang dicetuskan oleh Rasulullah merupakan konsepyang ideal untuk sebuah negara dalam Islam, dan itu merupakan undang-undang yang pertamaditulis di dunia.Muhammad Thahir Azhari mengemukakan konsep Negara dalam Islam Nomokrasi (negara hukum) bukan teokrasi. Beliau mengemukakan negara hukum (nomokrasi) Islammemiliki prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
1.      Prinsip kekuasaan sebagai Amanah.
2.      Prinsip keadilan.
3.      Prinsip Persamaan.
4.      Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap HAM.
5.      Prinsip peradilan bebas.
6.      Prinsip Perdamaian.
7.      Prinsip Kesejahteraan.
8.      Prinsip ketaatan rakyat.
Adapun menurut Rasyid Ridha tahapan-tahapan menuju gagasan negara Islam:
1.      Negara Teokrasi yang berdasarkan atas hukum Tuhan bukan atas kontrak sosialdan bukan pada rasio (akal) sebagaimana yang dinyatakan kaum Mu’tazilah.
2.      Memeriksa semua kesulitan praktis yang menghambat rahabilitasi kekhalifahan (kesulitan mencari orang yang tepat menjadi khalifah dan tempat yang tepat menjadi ibu kotanya).
Dari dua konsep yang berbeda di atas pemakalah agaknya tertarik kepada konsepMuhammad Thahir Azhari yang mengemukakan Konsep Negara dalam Islam Nomokrasi (Negara Hukum) bukan Teograsi (Negara Ketuhanan) seperti konsep Rasyid Ridha. 
Karena konsep Nomokrasi penekanannya pada hukum (konstitusi) dalam hal ini tentunyayang kita kehendaki hukum yang tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Jadi di sini sistem yang harus ditegakkan dan kuat. Sebagaimana dilontarkan Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra SH, saya ingin membangun sistem bernegara yang kuat yang dalam hal ini Negara bukan tunduk kepada orang melainkan kepada sistem meskipun antara orang dan sistem mempunyai hubungantimbal balik dan sulit dipisahkan. Tapi kalau sistem yang kuat dan disepakati untuk dijalankanmaka siapapun yang memimpin tidak ada masalah karena ia tunduk pada hukum yang berlaku. Contoh : semua hakim yang ada dipecat, diganti dengan hakim yang baru dan bekerja pada sistem yang sama, perubahan yang diinginkan tidak pernah terjadi orang-orang baru tidak akan berdayamereka akan tergilas oleh sistem yang ada.
Merujuk ke Piagam Madinah, secara eksplisit tertulis nama beberapa golongan dan beberapa suku. Nampaknya, Rasulullah sangat mengetahui tentang keadaan dan politik setiapkelompok tersebut. Nabi Muhammad SAW dapat menepatkan diri sebagai pemimpin Madinah ditengah-tengah berbagai suku yang mengamininya sebagai pemimpin masyarakat. Islamditanamkan oleh beliau sebagai satu kesatuan Agama dan Politik Rasulullah berhasilmenciptakan satu bangsa di bawah satu naungan kepemimpinan, suatu perwujudan dari gagasan besar berupa prinsip kehidupan nasional Arabia, dan beliau mampu menjadikan Islam sebagaiagama yang menghasilkan rekonsiliasi. Ini berarti Rasulullah adalah menjadi pemimpinkeagamaan dan juga pemimpin Pemerintahan (Kepala Negara).
Dan menjunjung tinggi HAM, sekaligus pencetus konsep HAM pertama di dunia secara yuridis formal. Walaupunmenurut penyelidikan Ilmu pengetahuan, sejarah hak-hak asasi manusia barulah tumbuh dan  berkembang pada masa John Locke dan Rowseau (tokoh hukum alam). Merekalah yang memberikan inspirasi kepada revolusi negara-negara besar untuk mencantumkan di dalamkonstitusinya. Untuk pertama kali dengan resmi dipakai dalam Declaration of Indefedence (Amerika) tahun 1776, atas jasa Thomas Jeferson. Kemudian menjadi Konstitusi Negara Amerika tahun 1897. kemudian diikuti Perancis tahun 1791. belgia tahun 1881, dan akhirnya diikuti PBB melalui Universal Declaration of Human Rights tanggal 10 Desember 1948.
Di Indonesia UUD 45 baru ada di 4 pasal dari 37 pasal yaitu pasal 27 ayat 1 dan 2. Pasal 28, pasal 29 dan pasal 31. Padahal kalau mereka mau jujur justru mereka itu diilhami oleh al-Qur’an (14 abad yang lalu) dan Piagam Madinah (abad 6 M) Lihat QS. Al-Hijr 23 dan Al-Qaaf: 43 tentang hak hidup. Kemerdekaan dan keamanan pribadi. Al-Baqarah 178 tentang Qishash.
Dengan eksistensi Nabi yang begitu cepat menjadi pemimpin legal dan diikuti olehmasyarakat, tentu Nabi secara bertahap menyusun strategi yang dapat mengantarkan kepadaadanya satu kesatuan politik yang mapan pada sebuah negara yang baru bediri. Maka setelahdelapan bulan berada di Madinah, nabi Muhammad mengirim pasukan berjumlah 30 orangdipimpin pamannya Hamzah bin Abdul Muthalib ke daerah Isa di tepi laut merah, mereka bertemu 300 orang pasukan Quraisy di bawah pimpinan Abu Hahal bin Hisyam antara kedua pasukan tidak terjadi kontak senjata.
Kemudian Nabi mengirim 60 orang dipimpin Ubaidah bin Al-Harits ke Wadi Rebigh, suatu tempat berair di Hijaz. Mereka bertemu 200 orang pasukan Quraisy dipimpin Abu Sufyan tetapi tidak terjadi perang. Setelah 12 bulan nabi Muhammad memimpin rombongan menujuAbwa di sana beliau mengadakan persekutuan dengan Bani Damrah Sebulan setelah itu beliaumemimpin 200 orang kaum muslimin ke Buwath, dua bulan kemudian ke daerah Usyayrah diwilayah Yanbu beliau mengadakan perjanjian perdamaian dengan Bani Mudlij dan sekutu-sekutunya dari Bani Damrah.      



DAFTAR PUSTAKA


Arnold, T. W, The Preiching of Islam, Lahore: Ashraf Printing Press ,1979
As-siba’I, Mustafa, Sari Sejarah Perjuangan Rasulullah SAW, Jakarta: Media Dakwah, 1997
As-siqa, Mushthafa,dkk, Sirah An-Nabawiyah li Ibni Hisyam, Beirut: Dar Ihya’ At-Turats
          al-‘Araby, Juz II
Azhary, Muhammad Thahir, Negara Hukum Jakarta: Bulan Bintang, 1992, Cet. I
Chalil, Moenawar, Kelengkapan Tarekh Nabi Muhammad. SAW, Jakarta: Bulan Bintang, 1980
Dalizar, Konsep Al-Quran Tentang Hak Asasi Manusia, Jakarta: Pustaka al-Husna, 1987
Enayat, Hamid, Reaksi Politik Sunni dan Syiah, Bandung: Pustaka, 1988
Haikal, Muhammad Husen, Sejarah Hidup Muhammad, Jakarta: PT. Pustaka Litera Antar Nusa, 2000
HAMKA, Sejarah Umat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, T.th,  Jilid I.
Karya, Soekarna dkk, Ensiklopedi Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Logos. 1996
Kawiyan (Ed), Membangun Indonesia Yang Demokratis dan Berkeadilan, Gagasan, Pemikiran,  dan Sikap Politik Yusril Ihza Mahendra, Jakarta; Global Publika, 2000
Nasution,  Harun, 1985, Islam di Tinjau dari berbagai Aspek, Jakarta: UI Press, 1985, Jilid.I.
Sjadzali, Munawir, 1993,  Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Sou’yb, Joesoef, Sejarah Khulafa al-Rasydin,  Jakarta: Bulan Bintang, 1979
Sukardja, Ahmad, Piagam Madinah dan UUD 1945, Jakarta: UI Press, 1995
Syazali, Munawir, Islam dan Tata Negara, Jakarta: UI Press, 1990
Pulungan, J. Suyuthi, 1996, Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah Ditinjau dari Pandangan al-Qur’an, Jakarta: Rajawali Pers.
Wafi, Ali Abdul Wahid, Ibnu Khaldun Riwayat dan Karyanya, Jakarta: Grifiti Pers, 1985
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998, jilid.II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. solihat collection - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger